Sabtu, 14 September 2013

CHARACTER BUILDING

Pengertian karakter : watak atau kepribadian, tabiat atau perangai atau kebiasaan yaitu perbuatan yang selalu dilakukan. Sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Manusia adalah makhluk dengan berbagai karakter. Namun dalam skala besar, manusia mempunyai dua karakter yang berlawanan yaitu karakter baik dan karakter buruk.

Karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi 'positif', bukan netral. Jadi 'orang berkarakter' adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk.

Pendidikan di Indonesia disebut-sebut hanya melahirkan ahli matematika, fisika, dan kimia, tetapi lulusannya tidak memiliki karakter. Fenomena keseharian menunjukkan perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila.

Bagaimana membangun karakter ? Karakter bukan anugerah. Dibangun sedikit demi sedikit dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan nyata. Melalui pembiasaan, keberanian, usaha keras, dan bahkan dibentuk dari kesulitan demi kesulitan saat menjalani kehidupan.

Teladanilah karakter Rasulullah Muhammad SAW, antara lain: sidiq: benar/jujur, amanah: dapat di percaya, tabligh: menyampaikan kebenaran, fathanah: cerdas dan bijaksana. Siapa yang harus mengawal ? Orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Pembangunan karakter merupakan amanat pendiri negara dan telah dimulai sejak awal kemerdekaan. Bung Karno, Presiden RI Pertama pernah mengatakan; "Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena character building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, dan jaya serta bermartabat. Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli.

Semoga kita mampu menjadi bangsa yang cerdas dan berkarakter. AMIN. 

Jumat, 13 September 2013

Seni Musik

Seni musik adalah seni yang memainkan alat musik dengan sepenuh hati. Di indonesia, seni musik sangat di gemari oleh sebagian orang Indonesia. Indonesia juga mempunyai beragam alat musik, antara lain: kulintang, gendang, seruling, dan lain-lain. Tetapi, di Indonesia seni musik daerah sendiri kurang di minati oleh pendududuknya. Mereka cenderung menyukai musik dari luar negeri.
 ka
Sebagai orang Indonesia, saya ingin mengembangkan dan mengenalkan seni musik Indonesia. Dengan cara mempelajarinya dan membuka tempat kursus musik di rumah saya. Saya ingin melanjutkan bakat dari nenek moyang saya yaitu memainkan alat musik kulintang. Zaman sekarang ini sangat sulit mencari orang yang bisa memainkan kulintang. Hal tersebut sudah tidak menjadi prioritas di zaman teknologi maju sekarang ini.

Tidak di pungkiri, saya juga menyukai musik luar negeri. Salah satu musik yang saya suka yaitu  aliran jepang dan pop rock. Sejak Sekolah Dasar, saya sudah mulai memunculkan bakat musik yaitu bermain drum. Sejak saat itu, saya sudah di ajari oleh guru les drum saya. Saya sangat menikmati bisa bermain drum dan itu hal yang sangat saya impikan.

Ketika menginjak Sekolah Menengah Pertama, saya membuat grup band bersama sahabat saya. Sejak saat itu kami sering latihan bersama untuk memfasihkan bermain musik kami. Kami juga sempat mengikuti beberapa event besar, tapi kami belum berhasil juara. Mungkin karena kami masih di anggap dini pada umur anak sekolahan untuk mengikuti event besar. 

Saat ini, saya ingin lebih bisa memainkan khas alat musik Indonesia. Saya ingin melanjutkan tradisi bisa bermain kulintang. Tapi saya masih bingung di mulai dari mana untuk menumbuhkan bakat bermain kulintang. Saya sekarang mulai meminta pendapat dari kedua orang tua saya. Mungkin saya harus kembali ke daerah asal. Di sana ada banyak macam alat musik kulintang dan bisa di ajari langsung oleh nenek saya.